PANIAI — Tim Gabungan Aparat Militer (Tni-Polri) sebanyak lima Kompi, Pengepung Markas Besar Tpn-Opm wilayah Paniai Pimpinan Jhom M. Yogi. Awalnya di Tahun 2011 di Eduda, kali ini markas besar Waidide Pugo. Di Kabupaten Paniai, saat ini Kontak senjata kedua belah pihak masih berlanjut siang ini terdengar bunyi tembakkan.
Menurut pihak masyarakat setempat, Rumah warga sipil di wilayah Pogo Kecapaten Paniai Timur Kabupaten Paniai, di Bakar oleh oknum Militer Indonesia, yang perpakian lengkap dan Pakian Biasa (Preman/Intel). pada Senin (07/01/2013). Pesan singkat kirim ke media ini melalui sms.
Awalnya Sejak 13 desember 2011 lalu, Aparat Militer Indonesia membongkar dan membakar Markas besar Tpn-Opm Devisi II Makodam Pembela keadilan IV Paniai di Eduda.
kemudian saat itu, Pimpinan Tpn-Opm Wilayah Paniai Jhon M Yogi, Pindah ke daerah Pogo. Lalu keberadaan mereka di ketahui oleh Militer maka, saat Ini Militer Indonesia Menggunakan Alat perang lengkap mengepung Markas baru mereka. Begitu disampakan oleh warga setempat kejadian perkara (Tkp).”Ungkapnya.
Hal ini dibenarkan oleh salah satu Guru Sekolah Dasar (SD) di Inpres Pugo, Menyatakan, kejadian ini bermula pada Pukul 10:00 waktu Papua, kemudian mereka masuk langsung membakar rumah warga setempat sambil mencari dimana tempat markas Tpn-Opm berada, sehingga rumah Warga sipil jadi Korban di bakar hangus oleh oknum Aparat Militer, bunyi Smsnya.
“Menurut Salah satu Mahasiswa asal Paniai (MG), juga menyatakan, sejak tadi pagi Aparat siaga satu, baik dari penyiriman dari kelapa dua Depok Jakarta, Polda Papua, dan Petugas setempat mereka memasuki di wilayah Pogo, mereka saling penyerang kontak senjata hingga bunyi tembakan terdekar di bukit ekaugi dekat Rumah sakit Umum daerah (RSUD) Paniai Uwibutu Madi,”
menurutnya
Hingga saat ini Kondisi Masyarat Paniai, dalam keadaan yang sangat Panik trauma, karena keadaan kondisi yang tidak aman.
Korban sementara kedua bela pihak, dari Tni-Polri maupun dari Tpn-Opm belum di ketahui. Yang kami Mendapatkan Informasi terakhir hanya Rumah warga sipil dan Harta benda yang korban. Masyarakat setempat menghimbau semua pihak memohon untuk advokasi. (Ag)