JAYAPURA – Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua, Drs.Willem Ch.Rumbino,MM, mengatakan, Tanah Papua tidak maju, mandiri dan sejahtera rakyatnya, karena antara orang asli Papua sendiri saling mencelakai.
Artinya bahwa orang Papua yang satu dengan yang lainnya tidak mau melihat sesamanya duduk dalam sebuah jabatan atau kehidupan sudah mulai membaik (meningkat kesejahteraan hidupnya) mereka berusaha menjatuhkan dengan segala cara sesamanya yang sudah maju kehidupannya itu.
Hal lainnya, adalah sesama orang Papua tidak saling mendengar, mereka pada umumnya saling mempertahankan prinsip. Disamping itu pula, salah satu faktor lainnya yakni, Papua memiliki ratusan suku dan beragam bahasa daerah, sehingga terkadang hal itu menjadi hambatan dalam berkomunikasi.
“Papua tidak maju karena ratusan suku, dan bergam bahasa, itu hambatan pembangunan, tidak ada bahasa Papua yang mempersatukan,”
ungkapnya dalam memberikan sambutannya pada kegiatan pagelaran seni dan budaya di Ekspo Waena, belum lama ini. Menurutnya, selama ini masyarakat selalu menyatakan bahwa Papua kaya dan indah, tapi tidak ada upaya untuk menggali dan memperindahnya khususnya kekayaan alam akan seni dan budaya misalnya yang perlu ditingkatkan dan dilestarikan, sebab jika tidak, tentunya dalam 5 tahun atauu 10 tahun mendatang seni dan budaya asli Papua akan hilang.
Dengan demikian, diharapkan ada apresiasi dan kemauan masyarakat dalam memperluas kesempatan masyarakat untuk menikmati dan mengembangkan potensi yang luar biasa di Tanah Papua ini, demi kemajuan, kemandirian dan kesejahteraan hidupnya, salah satunya tentang seni budaya ini.
“Seorang harus kreatif, dituntut untuk menata dan menciptakan karya-karya baru yang bermutu, memiliki nilai estetika yang tinggi, tapi juga mempunyai nilai ekonomis, sehingga dapat dinikmati oleh masyarakat, dengan demikian seniman akan mendapatkan nilai tambah untuk menghidupi dirinya sendiri dan keluarganya,”
jelasnya.(nls/don/l03)
Rabu, 21 November 2012 18:40, www.bintangpapua.com