Hal ini dikemukan Wakapolda Polda Papua Brigjen Pol Drs. Paulus Waterpauw ketika dikonfirmasi usai memimpin rapat Internal dengan pejabat teras Polda Papua di ruang Cenderawasih, Mapolda Papua, Jayapura, Selasa (12/9). Terkait penyelidikan dugaan kasus penembakan ini, dia mengatakan, Polres Tolikara akan diback- up Reskrim Polda Papua.
Menurut keterangan saksi yang diperiksa Polres Tolikara diduga pelaku penembakan berjumlah 5 orang dengan mengenakan celana pendek. Namun demikian, pihaknya tak bisa menyebutkan pelaku penembakan itu dari salah satu kelompok tertentu. Pasalnya, Polisi bekerja sesuai keterangan saksi dan barang bukti yang ditemukan di lokasi penembakan tersebut.
“Andai saja pelaku penembakan mengaku bertanggung jawab atas aksi yang dilakukannya maka kami bisa segera mengungkap para pelaku penembakan,” ujar dia. Namun demikian, kata dia, Polres Tolikara dibantu Polda Papua kini sedang melakukan penyisiran sampai ke hutan guna memburu pelaku penembakan tersebut.
Terkait penembakan itu, kata dia, Polda Papua belum memiliki rencana menambah jumlah personil ke Tolikara, tapi pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap anggota polisi yang akan melakukan pengamanan pada setiap objek-objek vital di seluruh Papua dan Papua Barat.
Ditanya motivasi perampasan senjata laras panjang jenis SS1-milik korban yang dirampas, ungkap dia, para pelaku ingin memiliki senjata dan berusaha merampas senjata milik anggota Polres Tolikara dan kemudian melarikan diri ke arah hutan belantara. (mdc/don/l03)