Liputan6.com, Jayapura: Demonstrasi besar-besaran digelar di sejumlah tempat di Papua, baru-baru ini. Mereka menyambut tindakan 64 pengacara yang menggugat Indonesia, Amerika Serikat, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa terkait dengan penentuan pendapat rakyat (Pepera) tahun 1969.
Para demonstran berunjuk rasa di tengah guyuran keras. Mereka bersikeras meminta referendum terkait kasus Pepera. Pengunjuk rasa terdorong tindakan 64 orang pengacara di luar negeri yang akan menggugat Indonesia, AS, dan PBB karena meloloskan Pepera.
Saat unjuk rasa, ketakutan sempat melanda Kota Jayapura. Banyak toko tutup karena khawatir demonstrasi akan berubah menjadi kekerasan. Seluruh polisi dikerahkan untuk berjaga-jaga di jalanan.
Tindakan berbeda dilakukan polisi di Merauke. Mereka menggelar razia untuk mencegah masyarakat melakukan demonstrasi. Dua orang terjaring karena diduga keras terkait dengan organisasi separatis.
Tindakan sejumlah orang yang mengutak-atik lagi Pepera dikecam banyak orang. Para pelaku sejarah 1969 lebih dulu berdemonstrasi di Tugu Pepera kemarin. Mereka mengecam tindakan warga negara asing yang mengutak-atik kedaulatan negara.(ULF)
02/08/2011 15:11
http://berita.liputan6.com/read/346977/warga-papua-kembali-singgung-pepera
zaenaxxx | zaexxx@ymxxx.com| 2011-08-02 15:35:33
. KTT ILWP di London hanya untuk mencari popularitas dan mencari dukungan dana LSM luar negeri saja. Hal ini wajar mereka lakukan.
zaenaxxx | zaexxx@ymxxx.com| 2011-08-02 15:34:25
Pepera 1969 sudah final dan sudah di sahkan oleh dewan internasional , mau di apakan lagi, apa yg mereka lakukan ini hanya diperalat oleh elite politik yg haus kekuasaan di Papua selama ini. KTT ILWP di London hanya untuk mencari popularitas dan mencari d
PEPERA itu tdk SAH…. bangsa indonesia / bangsa anjing telah menipu orang2 Papua…!!! suatu saat nanti kami akan menunjukkan dokumen yg ASLI hasil PEPERA thn 1969…..
Papera itu sudah Final hanya gerombolan OPM yg tdk akui karena mereka adalah sekelompok manusia yg tidak memiliki negara dan wilayah. Mau mendirikan negara ga punya sekolah mau jadi apa. Cocoknya hanya bisa bikin kandang untuk ternak seperti babi dan anjing. Kita mau bicara apa ga nyambung ah capek tolol…………..
Papera itu sah, yang tidak sah adalah papeda yg tidak dikasih air. Jadi susah berdebat orang telanjang yg tdk memiliki sekolah. Lebih baik OPM kita undang makan sampai kenyang terus kasih minum sampai mabuk pasti akan mendukung NKRI.
Papua sampai kapanpun tidak bisa merdeka. Bagimana mau merdeka celana dan baju aja ga punya.
Tolol, bodoh, dongo, dungu itulah kosa kata yg pas bagi pelaku kriminal di Papua. Alkohol dan malas adalah sudah menjadi kewajiban tiap hari. Mau nuntut Papua merdeka syaratnya harus tamat TK dulu baru omong merdeka. sungguh bodoh dan tidak masuk akal para OPM.