MENDARAT : Cuaca buruk pesawat mendarat mendadak di Lapangan Hamadi, Sabtu [14/5] sekitar pukul 14.10 Wit. Pendaratan ini sontak membuat masyarakat kaget dan menjadi tontonan menarik bagi warga kota Jayapura.JAYAPURA [PAPOS] – Sebuah Helikopter jenis Puma milik TNI Angkatan Udara mendarat mendadak di Lapangan Hamadi, Sabtu [14/5] siang, pukul 14.10 Wit. Cuaca buruk disertai petir, membuat kru pesawat ini urung meneruskan penerbangan ke Lantamal.
Karena tiba-tiba mendarat, menyebabkan beberapa rumah warga di sekitar lapangan yang terkena dampak angin dari baling-baling pesawat, atapnya terangkat. Warga sekitar sontak dibuat kaget karena menyangka pesawat jatuh. Rumah Dominggus Nomenik, gentengnya rusak. Sementara keluarga Yoafifi Noak, seng beterbangan, jualan di depan rumahnya berhamburan, pohon pisang di belakang rumah tumbang.
Salah satu pilot pesawat yang tidak mau namanya disebut kepada Papua Pos, di Lapangan Hamadi beberapa saat setelah mendarat, mengemukakan, mereka terpaksa mengambil langkah pendaratan karena cuaca buruk dan tidak memungkinkan untuk meneruskan penerbangan ke Bandara Sentani. Pesawat dari perbatasan Skow-Wutung yang sedang uji coba dalam rangka kedatangan Panglima TNI dan Kapolri di Papua ini, kata pilot itu, sama sekali tidak ada kerusakan.
Beberapa warga yang rumahnya rusak karena pendaratan mendadak ini, langsung datang ke lapangan mengadukan kerusakan rumah dan jualannya. Kepada warga, kru pesawat mengatakan akan mengkoordinasikan hal tersebut dengan pihak Kodam Cenderawasih. Pendaratan mendadak ini, menjadi tontonan warga sekitar.
Kapolres Kota Jayapura, AKBP Imam Setyawan, SIK mengatakan bahwa pesawat mendadak mendarat di Lapangan Hamadi, pesawat tersebut rencana mendarat di Lantamal terganggu oleh angin yang begitu kencang dan petir sehingga pilot dari satuan angkatan udara yang mengawaki pesawat mengambil keputusan penyelamatan melalui pendaratan yang lebih dekat.
Dari kejadian ini tidak ada korban, bahkan jadi tontotan masyarakat. Beberapa rumah warga yang rusak, sudah sampaikan ke pihak Korem yang ada di lapangan, bahwa seng dari masyarakat sekitar yang rusak karena helicopter, akan didatakan dan dibicarakan dengan pihak Korem karena bukan unsure kesengajaan. Kalau masih bisa digunakan, digunakan kembali, yang diperbaiki akan dikoordinakan dengan Korem. Pihak Korem bertanggungjawab.
“Pesawat dari Pos TNI Wutung ini, terbang dalam rangka orientasi untuk kedatangan Panglima TNI, dalam rangka survey kelaikan, pengenalan medan,” terang Kapolres Kota. [ida]