Hutan Papua Sudah Rusak 30 Persen

JAYAPURA—Kerusakan hutan di wilayah Papua, ternyata sudah mencapai 30 persen. Data tersebut sesuai dengan hasil penelitian dan penilaian kawasan hutan berkonservasi di Tanah Papua.
Hal ini, memberikan indikasi untuk semua pihak agar berhati-hati dalam menentukan kebijakan pembangunan di wilayah Papua.

Demikian disampaikan Direktur WWF Sahul Jayapura, Benja Viktor Mambai seusai Seminar tentang pendaanan berkelanjutan terhadap Konservasi hutan di Papua, yang bertempat di Swesbel Hotel Jayapura, malam lalu.

“Kalau berbicara soal Hutan, hutan di Papua ini relatif 70 persen masih aman alias perawan, namun 70 persen ini bila tidak ada kebijakan yang tepat dan baik, maka Papua bisa kehilangan hutan ini,” sebut Mambai dengan nada sedikit merendah.

Selain itu, tentang kondisi hutan di Papua, ternyata masih sangat kaya dari aspek keanekaragaman hayati, jasa lingkungan maupun aspek sosial budaya.

Mambai mengatakan Wilayah Papua sangat kaya akan keanekaragaman, sehingga untuk menemukan yang terbaru masih diperlukan banyak penelitian mengenai hutan dan keanekaragaman di Papua, maka dari aspek keanekaragaman hayati akan semakin banyak hal yang ditemui. “Dengan melihat potensi sumberdaya alam, tidak membuat kita harus takut untuk melakukan pembangunan. Namun yang penting dari hasil penelitian ini, menjadi input bahan pertimbangan untuk pemangku kepentingan dalam menentukan kebijakan pembangunan yang memperhatikan aspek sosial budaya dan aspek pelestarian,” ujarnya.

Kesimpulan secara umum, lanjut Mambai, bahwa pendekatan pelestarian hutan di Papua harus dilakukan dengan pendekatan pelestarian sosial budaya. Karena dari hasil kajian ini, masyarakat memiliki hubungan emosional, interaksi yang sangat erat dengan SDA yang ada. (hen)

Exit mobile version