Kwamki Lama Kembali Mencekam

TIMIKA [PAPOS]- Situasi kamtibmas di Kwamki Lama, Timika Papua, kembali mencekam menyusul ditemukannya warga “kelompok atas” bernama Kalelo Kogoya dengan 20 anak panah yang masih tertancap di tubuhnya di selokan ruas jalan Timika-Kwamki Lama,Rabu .

Sumber di lokasi kejadian menyebutkan, sebelum diserang dengan anak panah, korban sedang dalam perjalanan dari Timika ke Kwamki Lama dengan menumpang ojek.

Untuk menuju ke rumahnya di Jalan Ale-ale Kampung Karang Senang-SP3, korban harus melintas di kawasan “kelompok bawah “(Tuni Kama). Setiba di dekat gedung SDI Kwamki I, korban bersama kendaraan ojek yang ia tumpangi diserang oleh sejumlah warga “kelompok bawah” dengan menggunakan panah.

Lantaran mendapat serangan bertubi-tubi, korban akhirnya terjatuh dengan 20 anak panah tertancap di perut, dada dan punggung. Anggota Satuan Pengendali Massa (Dalmas) Polres Mimika dan Polsek Mimika Baru yang tiba beberapa saat kemudian di Kwamki Lama lalu mengevakuasi korban ke Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Timika untuk mendapat pertolongan medis. Korban dilaporkan saat ini masih dalam kondisi kritis di RSMM Timika.

Setelah mengevakuasi korban, aparat kepolisian menyisir rumah-rumah warga Kwamki Lama dan menemukan busur serta anak panah di salah satu rumah warga kelompok atas (Jalan Mambruk II). Peristiwa penyerangan terhadap Kalelo Kogoya itu merupakan lanjutan dari peristiwa sebelumnya yang terjadi pada Senin (12/4) .

Saat itu, dua kelompok warga di Kwamki Lama terlibat aksi saling serang menggunakan panah yang mengakibatkan dua warga yaitu Bennus Alom dan Simeon Ngomal terluka.

Usai terlibat aksi saling serang, warga kedua kelompok kabur ke arah hutan di sekitar Kwamki Lama untuk menghindari razia yang dilakukan oleh aparat kepolisian.

Aksi saling serang antara dua kelompok warga di Kwamki Lama itu terjadi sejak awal Januari dan hingga kini konflik yang bersifat sporadis terus berlangsung di wilayah yang dianggap rawan “perang suku” itu. [bel/ant]

Ditulis oleh Bel/Ant/Papos      
Kamis, 15 April 2010 00:00

Exit mobile version