PLM Rosalina Tenggelam, 4 Penumpang Selamat

Moh Hartono – detikSurabaya

Sumenep – Sebagian kondisi perairan laut di wilayah Kabupaten Sumenep, Madura masih tidak aman untuk pelayaran. Terbukti, Perahu Layar Motor (PLM) Rosalina 1 yang mengangkut ikan kerapu seberat 400 kilo dari Kecamatan/Pulau Sapeken menuju Singaraja, Bali tenggelam.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, 4 orang nelayan selamat setelah sempat terapung di laut lepas selama 2 hari. Sedangkan PLM Rosalina 1 tidak terselamatkan.

Adapun 4 orang ABK yang selamat yakni Moh Toha (44), Juanda (45), Hairul (30), Naneng (50), semuanya warga Desa/Kecamatan Sapeken, Sumenep.

Peristiwa tenggelamnya PLM Rosalina 1 terjadi, Selasa lalu (14/7/2009), namum baru diketahui Kamis pagi (16/7/2009) setelah dilakukan pencarian oleh pihak keluarganya dengan menggunakan PLM Rosalina 2.

Kepala Desa Sapeken, Mohammad Salim mengaku perjalanan dari Sapeken menuju Singaraja, Bali berkisar antara 10-12 jam bila cuaca laut normal. Namun hingga 2 hari penumpang PLM Rosalina 1 tersebut tidak memberi kabar tentang perjalanannya.

“Karena keluarganya panik, maka berusaha mencari tahu keberadaan penumpang PLM Rosalina 1 tersebut. Ternyata ke 4 nelayan itu ditemukan ditengah laut lepas,” terang Salim saat dihubungi wartawan via telepon, Kamis siang (16/7/2009).

Saat ditemukan, 4 nelayan yang menggunakan ban bekas mobil tersebut dalam keadaan bergandengan dan kondisinya sangat lemas. Sebab, selama terapung di laut lepas tidak makan kecuali minum air laut.

Usai dievakuasi, 4 ABK yang masih mempunyai hubungan kerabat itu langsung dirawat di Puskesmas Sapeken, Sumenep dan disambut tangis keluarga besarnya “Empat ABK itu masih shock dan sulit diajak komunikasi,” ungkapnya.

Diduga kuat, PLM Rosalina 1 tenggelam akibat diterjang ombak yang mencapai 3 meter saat menuju Perairan Singaraja, Bali. Sedangkan kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta.

Sementara Seksi Perkiraan cuaca BMG Kalianget, Sumenep, Agus Arif membenarkan jika sebagian perairan di Sumenep ketinggian ombak mencapai 3 meter.

“Jika tidak hati-hati bisa saja mengancam keselamatan transportasi laut,” ujar Agus kepada wartawan di kantornya, Jalan Pelabuhan Kalianget, Sumenep.

(fat/fat)

Exit mobile version