Pembangunan Jalan Trans Jayapura-Wamena, Makin Tidak Jelas

JAYAPURA-Kelanjutan proyek pembangunan jalan trans Jayapura-Wamena yang kini sudah mencapai jarak sekitar 500 kilo meter, nasibnya makin tidak jelas.

Pasalnya, Provinsi Papua melalui Dinas PU tidak lagi mengagendakan proyek tersebut untuk diselesaikan. Tidak dilanjutkannyanya jalan ini, karena dinilai tidak akan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, ini lantaran perencanaan awalnya sudah tidak tepat, jadinya proyek tersebut mubazir, tidak dapat dimanfaatkan. Buktinya, meski jalan itu sudah pernah tembus ke Wamena, namun karena tidak digunakan, sehingga menjadi hutan kembali.

“Dulunya kan sudah tembus, tapi tidak digunakan sehingga jadi hutan kembali,”jelas Kepala Dinas PU Provinsi Papua Ir Jansem Monim MT kepada Cenderawasih Pos saat ditemui di GOR Cenderawasih, Senin.

Karena itu lanjutnya, untuk sementara proyek jalan Jayapura-Wamena tidak akan jadi prioritas lagi. “Kita abaikan dululah,”katanya.

Dikatakan program provinsi tahun ini masih tetap melanjutkan program tahun lalu, yaitu fokus tujuh ruas jalan stategis dan 4 program prioritas.

Untuk empat program prioritas, salah satunya dengan membuka keterisolasian 8 Kabupaten yang ada di wilayah Pegunungan Tengah melalui program transportasi terpadu, yaitu memanfaatkan sungai,laut dan darat. Melalui program ini dinilai lebih efektif dan efisien dan dapat mendatangkan nilai ekonomi bagi masyarakat.

“Tuhan sudah beri kita sungai, laut dan darat, kenapa kita tidak manfaatkan dengan baik,”tambahnya lagi.

Dua dari empat program prioriotas itu diperkirakan berjarak antara 170 sampai 2000 kilo meter lebih, mulai dari Wamena-Habema, Nduga dan Genyem ke arah selatan. Jalan ini sangat strategis, sebab jika itu dibuka, maka Pegungan Tengah yang selama ini terisolir, kecuali transportasi pesawat, akan terhubung dengan daerah-daerah lainnya.

“Kami harapkan dalam jangka waktu 2 sampai 3 tahun sudah terbuka ke arah Selatan Pantai,” katanya.

Selain itu dalam empat skala prioritas juga akan dibuka ke arah Selatan dari Timika ke Enarotali. Ini juga menjadi prioritas, karena di wilayah itu akan dibuka PLTA yang akan ditempatan di sekitar Wagete. PLT ini diharpkan memenuhi kebutuhan listrik sekitar wilayah itu, terutama Timika.

“Proyek ini sudah dimulai diharapkan bisa selesai pembukaannya tahun 2010, setelah itu bisa ditingkatkan lagi,”tambanya.(don)

Exit mobile version