Seruan dan Ajakan untuk Mempersiapkan Diri dan Berwaspada: Indonesia Menuju Kebangkrutan, Papua Harus Buat Apa?

Mencermati krisis keuangan/ekonomi di dunia setelah kehancuran kejayaan Kapitalisme yang selama ini ditopang Amerika Serikat, maka Amerika Serikat saat ini bukan lagi sebuah negara adidaya. Pernyataan itu disampaikan oleh Pemimpin Jerman dua hari setelah krisis keuangan di A.S.

Krisis sistem finansial ini telah merambah ke seluruh muka Bumi. Negara-negara maju sudah  sudah panik dan berusaha menyelamatkan kerajaan kapitalisme. Kapitalisme tidak dihancurkan, tetapi ia membunuh diri sendiri, seperti yang sudah lama dikhotbahkan Karl Marx.

Melihat perkembangan ini, Rusia, Iran, Venezuela dan China kini sedang tampil dengan berani ke pentas politik dunia dan membangun sebuah kubu dan kubu itu secara terbuka diberi nama “Blong Anti Amerika”.

Sejak Rabu minggu lalu, pasar Bursa Efek, atau pasar di mana orang-orang terkaya di Indonesia berjual-beli, seperti kegiatan jual-beli di pasar biasa, tetapi dalam bentuk saham dan bursa ditutup. Penutupan dimaksud dipicu aliran uang dari Indonesia semakin ramai keluar dari Indonesia dan dengan demikian akan meninggalkan lubang besar dalam kantong keuangan NKRI. Oleh karena itu, untuk menghentikan banjir keluar dimaksud, maka pasar saham/ bursa efek Jakarta ditutup sejak Rabu minggu lalu dan dibuka kembali hari ini, Senin 13 Oktober 2008.

Sementara itu, matauang Rupiah juga semakin melemah. Dulunya nilai tukar untuk US$1 adalah Rp.9000, tetapi kini sudah mencapai Rp.10.000,-

Apa artinya buat kita orang Papua?

Kemungkinan yang paling mudah dilakukan adalah “MENARIK UANG DARI BANK” terutama orang Papua yang menabung banyak uang di bank-bank NKRI perlu menarik duitnya, mengingat kalau NKRI bangkrut, maka semua uang-uang tabungan itu akan dianggap terbakar, yang artinya tabungan Anda bisa dianggap tidak ada, atau tidak dapat dicairkan atau diambil. Bagaimana kalau sebuah bank yang bangkrut membayar kembali tabungan nasabah. Bagaimana mungkin kalau sebuah negara bangkrut secara ekonomi lalu membayar uang-uang tabungan di bank-bank di dalam negara itu?

Oleh karena itu pemerintah kolonial RI memberikan berbagai fasilitas dan dua Pepu ditandatangani Presiden koloni NKRI hari ini untuk menyelamatkan perekonomian NKRI. Yang menjadi persoalan adalah kehancuran ekonomi kapitalisme yang merupakan bagian fundamental dari perekonomian Indonesia itu telah hancur. Maka mau tak mau, apapun yang dilakukan NKRI, dampaknya tetap akan dialami.

Indonesia hanya dapat berbuat sejumlah hal

  1. Menenangkan rakyat agar tidak panik;
  2. Mengambil langkah-langkah politis yang secara praktis memberikan jaminan kepada para penanam modal dan penabung agar tidak menarik duitnya dari NKRI atau dari bank

Seruan kepada Bangsa Papua

1. Agar bilamana Anda menabung uang begitu banyak di bank-bank NKRI, supaya memikirkan segera untuk menarik tabungan Anda dari bank-bank NKRI; karena misalnya Anda menabung Rp.1 milyard, maka NKRI hanya dapat mengembalikan Rp.100 juta. Negara tidak akan bisa/sanggup menjamin Rp.1milyard, karena negara adikuasa manapun tidak pernah melakukan begitu;

2. Agar bangsa Papua, segenap organisasi dan pemimpin Papua Merdeka untuk mempersiapkan diri untuk menjemput bola yang sedang bergulir, agar kita tidak kehilangan momentum terbaik kedua ini, setelah bangsa Papua telah menyalah-gunakan peluang pertama tahun 1960-an, dan kedua tahun 1999-2001.

Siapkanlah dirimu, menyambut hari kiamat NKRI dan hari baru untuk Papua Barat. Kalau tidak, kita akan menonton dan pendudukan NKRI dilestarikan di tanah Papua.

SPMNews

Exit mobile version