Diduga Pelakunya Profesional – Pembunuhan Sopir Sumber Makmur, Polisi Periksa 11 Saksi

JAYAPURA-Kasus pembunuhan Syahrul (36), sopir CV Sumber Makmur yang ditemukan tewas dengan leher dijerat dalam mobilnya di halaman Bank Danamon Jayapura, Kamis (10/7), masih diselidiki aparat kepolisian Polresta Jayapura.

Guna mengungkap kasus pembunuhan yang sempat menggegerkan warga Kota Jayapura Kamis kemarin ini, penyidik Satuan Reserse dan Kriminal Polresta Jayapura telah memintai keterangan belasan saksi. “Sudah 11 saksi telah kami mintai keterangan terkait kematian korban,” kata Wakapolresta Jayapura Kompol Paru Andreas SH didampingi Kasat Reskrim AKP Y Takamully SH saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Jumat (11/7) kemarin.

Dari keterangan saksi-saksi ini, jelas Wakapolresta, belum diketahui keberadaan korban terakhir dengan siapa yang bersamanya, mulai korban dari kantornya hingga diminta untuk mengambil uang di Bank BRI, hingga terakhir di Bank Danamon.

Hanya dari keterangan saksi-saksi ini, ada yang melihat korban sempat masuk ke dalam Bank Danamon untuk melakukan transaksi yang dilayani salah seorang teller bank tersebut, sekitar 10 menit berada di bank tersebut, lalu korban keluar dari bank.

Untuk itu, lanjut Wakapolresta, pihaknya masih akan mendalami semua keterangan saksi-saksi tersebut, untuk dirunut alibi atau waktu dimana keberadaan korban dan mencari saksi-saksi yang melihat terakhir keberadaan korban sebelum ditemukan tewas dan bukti-bukti lainnya untuk mengungkap kasus pembunuhan tersebut.

Namun yang jelas, dari keterangan saksi-saksi ini, korban terakhir kali dilihat saksi sekitar pukul 11.41 Wit saat berada di Bank Danamon hingga ditemukan tewas di dalam mobilnya yang diparkirkan di halaman kantor Bank Danamon yang sedang dalam tahap renovasi tersebut, pukul 21.30 Wit.

Ditanya soal motif dari pembunuhan tersebut, apakah Syahrul menjadi korban perampokan? Wakapolresta mengaku belum mengetahui secara persis motifnya. “Kami belum tahu persis motifnya, kami sedang mendalami dan mengembangkan kasus ini,” jelasnya.

Hingga saat ini, terbunuhnya sopir CV Sumber Makmur tersebut, penyidik Satuan Reserse dan Kriminal Polresta Jayapura belum mencurigai seseorang yang diduga menjadi pelakunya. Meski berkembang informasi bahwa korban diduga menjadi korban perampokan yang terpaksa harus dilenyapkan nyawanya, apalagi korban yang saat itu ditugaskan kantornya untuk mengambil uang di sejumlah bank diperkirakan membawa uang dalam jumlah yang cukup besar sekitar Rp 300 juta lebih.

Soal jumlah uang yang diduga dirampok ini, masih simpang siur, belum ada kejelasan pastinya berapa. Di samping adanya kemungkinan motif lainnya.

Tentang siapa pelakunya ini, beredar informasi bahwa korban dibunuh oleh orang yang profesional, sehingga saat menghabisi korban tidak meninggalkan jejak-jejak yang dapat memberi petunjuk bagi aparat kepolisian mengungkap siapa pelakunya. “Belum ada orang yang kami curigai sebagai pelakunya, kami masih terus melakukan penyelidikan secara intensif dalam kasus pembunuhan ini,” tuturnya.
Dalam kasus ini, penyidik Satuan Reserse dan Kriminal Polresta Jayapura telah mengamankan beberapa bukti, diantaranya mobil yang dikendarai oleh korban dan beberapa isi yang ada di dalam mobil tersebut, termasuk dompet milik korban.

Kematian korban ini, diduga kuat karena dijerat leheranya dengan menggunakan tali tas yang ditemukan di TKP, dimana hal ini juga dari hasil otopsi bahwa

korban mengalami penyempitan dibagian tenggorokannya yang diduga kuat akibat jeratan tali tas tersebut.

Dari pantauan Cenderawasih Pos di TKP, police line masih terpasang di halaman pojok Kantor Bank Danamon tersebut. Bahkan nasabah atau masyarakat yang datang ke bank tersebut tampak memperhatikan TKP tersebut dan menanyakan kejadian pembunuhan itu.

Sementara itu, keberadaan korban di Bank Danamon tersebut, juga dilihat oleh securyti bank tersebut. “Saya sempat lihat mobil sedan putih itu sekitar pukul 12.00 Wit, hanya saja saya tidak perhatikan karena banyak deretan mobil yang parkir di halaman kantor, bahkan hingga saya pulang jam 15.00 Wit,” ujar Markus salah seorang security bank tersebut.

Hanya saja, ia tidak tahu persis keberadaan korban dimana, namun ia baru tahu setelah pagi harinya melihat police line terpasang di halaman parkir tersebut dan diberitahu teman ternyata telah terjadi pembunuhan di tempat tersebut.

Keberadaan mobil korban tersebut, diakui cukup lama ada di halaman parkir tersebut, hanya saja ia tidak memperhatikan dengan baik karena banyaknya mobil yang diparkir di halaman kantornya tersebut. Apalagi, ia sejak pagi hingga ia pulang tidak ada keributan atau tanda-tanda yang mencurigakan di TKP.

Senada diungkapkan oleh Yan Rumi, teman Markus yang juga security Bank Danamon tersebut, mengakui tidak ada keributan atau tanda-tanda yang mencurigakan di halaman parkir tersebut.
“Soal keberadaan mobil itu, saya tidak tahu persis karena iku mobil chas collection hingga pulang jam 14.30 Wit. Tiba di kantor saya langsung makan di pos, tidak perhatikan mobil itu, setelah itu saya pulang,” katanya.

Sumber di TKP, Bank Danamon tersebut tidak ada kamera CCTV-nya terutama untuk memantau di halaman parkiran tersebut, karena dilepas saat direnovasi. “Hanya terpasang di dalam saja, sedangkan diluar hanya di ruang ATM saja yang hanya terbatas memonitor di halaman parkir,” ujar sumber tadi.

Setiap harinya, di halaman dijaga seorang satpam dan seorang anggota polisi dan seorang satpam di dalam gedung tersebut, sedangkan malam hari hanya ada 1 satpam dan seorang anggota polisi yang berjaga di luar gedung tersebut.

Sementara itu, seorang karyawati Sagita Grafika mengaku sempat bertemu dengan korban Syahrul yang datang ke tokonya untuk ambil catatan. “Pak Syahrul datang ke toko sekitar 10 menit saja, pada pukul 10.00 lebih,” katanya. Ia mengaku mengenal korban karena sering datang ke tokonya tersebut untuk mengambil cetakan, namun sebelum korban ditemukan dalam keadaan tewas di dalam mobilnya, ia hanya sendirian, tidak ada orang lain bersamanya. (bat)

Exit mobile version