Mayat Skow Ternyata Pemilik Salon di Abe

Mayat Misterius yang Ditemukan.
09UTM1

JAYAPURA-Sesosok mayat lelaki yang ditemukan tergeletak di pinggir jalan di Skow, Koya Timur, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura Senin (8/7) pukul 17.00 Wit kemarin, akhirnya diketahui identitasnya. Korban naas itu ternyata adalah pemilik Salon Roberth yang terletak di samping kiri ruko baru Kali Acai, Abepura, bernama Roberth Winarto.

Mayat korban ini dikenali oleh para karyawan Salon Roberth dan pelanggan serta koleganya, ketika mereka mengecek mayat korban di kamar jenazah RSUD Dok II Jayapura. Mereka memang sengaja mencari korban yang seharian tidak dapat dihubungi, baik via SMS maupun telepon di HP-nya tidak aktif.
Apalagi, mereka sempat curiga bahwa salon korban sempat diacak-acak orang hari Senin (7/7) pukul 09.05 Wit, ketika seorang karyawati bernama Mery yang mendapati pintu depan dalam keadaan terbuka dan pintu kaca juga tidak terkunci.

"Waktu itu saya curiga ketika saya masuk sudah tidak terkunci lagi pintunya, karena biasanya jika pintu depan tidak terkunci, maka pintu kaca salon itu pasti terkunci," ujar Mery saat ditemui di kamar jenazah RSUD Dok II Jayapura saat menjenguk jenazah korban bersama teman-temannya dan pelanggan serta kolega korban.

Ia semakin curiga ketika masuk ke tempat kerjanya tersebut dan melihat telah acak-acakan, termasuk di ruang fasial dimana dompet korban dan barang-barang milik korban, termasuk pakaian korban sudah berserakan di lantai.

Kemudian ia berusaha mengecek keberadaan korban di belakang salon tersebut, namun pintu belakang masih dalam keadaan terkunci, apalagi ia berteriak-teriak memanggil namanya juga tidak dibalas.

Ia mengaku sempat menelpon ke polisi, tetapi ia diminta untuk datang melaporkan kejadian tersebut ke polisi, namun ia tidak sempat.
Sementara itu, Feni, teman dekat korban yang sudah dianggap sebagai keluarga mengaku sempat menerima SMS dari korban yang mengaku stress sehari sebelum kejadian itu, namun apa yang menyebabkan korban mengalami stress tersebut, tidak mengetahuinya, sehingga ia hanya mengirimkan SMS berisi doa kepada korban.

"Dalam SMS-nya, ia mengaku stress banget, sehingga saya beri firman Tuhan agar Koko (panggilan akrab korban) diberi kekuatan dari Tuhan, karena seiman dengan saya," ujarnya yang mengaku kali terakhir bertemu 4 Juli lalu.

Sedangkan, Sugeng yang juga teman dekat korban mengaku pada siang hari sebelum kejadian itu, tepatnya pukul 13.46 Wit, ia sempat menerima SMS dari korban yang menyatakan bahwa ia aman saja. "Sebelum kejadian, ia sempat SMS saya yang pertama isinya ’Saya Masih Ada Urusan, Jangan Ikut Bingung. Aku Baru Cari Pinjaman Uang’. Kedua smsnya berbunyi "Kaka Tunggu Saja, Aku Aman, Bateri Low," jelasnya.

Ia mengaku menerima SMS itu, setelah ia dan para karyawan salon milik korban tersebut berusaha mencari dan menghubungi nomor HP-nya, namun tidak aktif-aktif, bahkan beberapa kali SMS ke nomor HP korban, namun juga tidak dibalas-balas sebelumnya.

Dari beberapa informasi yang dihimpun Cenderawasih Pos menyebutkan bahwa sebelumnya, ada komplain dari pelanggan karena hasil creambath dan blow tidak memuaskan, sehingga rambutnya justru rontok dan pelanggan tersebut sempat mengancam korban.

Di samping itu, informasi lain menyebutkan bahwa korban memang ada hutang-piutang dengan orang lain. Tentang kebenaran informasi ini, masih ditelusurui oleh aparat kepolisian, apakah terkait dengan kasus pembunuhan yang dialami korban.

Tidak hanya itu, ada informasi yang melihat bahwa korban malam hari sebelumnya sekitar pukul 21.00 Wit, keluar dari salonnya tersebut. "Saya sempat lihat malam harinya ia keluar dari salon, namun tidak tahu kemana," kata salah seorang teman korban yang enggan dikorankan namanya.
Sementara itu, petugas kamar jenazah RSUD DOk II Jayapura, yang biasa dipanggil Bram ini, mengungkapkan dari mayat korban itu, diketahui ada bekas jeratan di leher korban yang membiru.

Selain itu, juga ada luka sobek di bawah dagu kiri korban sepanjang 8 cm dan lebar 3 cm, bengkak 4 cm di bagian atas telinga kanan dan keluar darah pada telinga kanannya serta luka memar di bagian muka serta luka sayatan di bagian perut korban.

Sebelumnya, Kapolsek Muara Tami, AKP Sudirman mengaku telah melakukan olah TKP sebanyak 2 kali di tempat kejadian perkara, namun tidak menemukan barang bukti atau bekas penganiayaan di tempat tersebut.

"Tidak ada barang bukti yang kami temukan dan tidak ada bekas penganiayaan di TKP," ujarnya dihubungi Cenderawasih Pos.
Wakapolresta Jayapura Kompol Paru Andreas SH didampingi Kasat Reskrim AKP Y Takamully SH membenarkan penemuannya identitas korban yang diduga keras sebagai korban pembunuhan tersebut.

Untuk menindaklanjuti kasus tersebut, jelas Wakapolresta Paru Andreas, pihaknya telah memintai keterangan saksi-saksi, termasuk saksi yang kali pertama menemukan korban yang tergeletak di pinggir jalan tersebut dan beberapa orang karyawan salon milik korban.

"Kami akan mintai keterangan saksi-saksi untuk melakukan penyelidikan dalam upaya mengungkap siapa pelaku pembunuhan tersebut," imbuhnya. (bat)

Exit mobile version