DEKLARASI PROPINSI PAPUA TENGAH DI MIMIKA

Dengan di kawal ketat oleh aparat TNI dan Polisi,Propnsi Papua Tengah secara resmi di sahkan oleh Tim Sukses Pemekaran Propinsi Papua Tengah tanggal 13 Mei 2008 betempat di Jl.Cendrawasih SP.2 Timika.

Deklarasi dan Pembukaan Papan Nama Kantor Gubernur Propinsi Papua tengah tersebut di Pimpin oleh Andreas Anggaibak selaku Ketua Tim Sukses dan Hironimus Taime selaku Sekertaris.

Dalam Sambutannya,Andreas Anggaibak meminta agar masyarakat tenang dan sekaligus meminta intelektual Papua agar tidak memprofakasi masyarakat. Sehingga terhindar dari korban sebagaimana telah terjadi,tahun 1999.

Dalam sesi tanya jawab masyarakat mempertanyakan keabsahan dari kegiatan tersebut, namun anggaibak menjawab dalam nada agak emosi, bahwa pemekaran tersebut di buat demi kepentingan kesejahteraan anak cucu.

Dalam kesempatan yang sama masyarakat dari 7 suku di pegunungan tengah, mengkuatirkan jangan sampai terjadi konflik sebagaimana pernah terjadi di tahun sebelumnya yang telah memakan korban.

Dari jejak pandapat yang di lakukan oleh SKP timika,terlihat masyarakat belum mau menerima pemekaran tersebut,dengan mengatakan bahwa Anggaibak adalah profakator yang selalu mengorbankan masyarakat.

Untuk menanggapi persoalan tersebut,Masyarakat tujuh suku, lebih memilih diri untuk tidak terprofakasi karena situsasi di timika saat ini merupakan masa tenang menyongsong Pilkada,sehingga mereka sangat marah dengan Profakator yang berusaha membuat situasi tidak aman di timika tersebut.

Kegiatan yang di laksanakan oleh TIM Sukses Pemekaran ini sendiri di nilai terlalu, mengada ada.

Bupati Allo Rafra sendiri mengatakan,Pemekaran boleh jalan namun tunggu dulu Pelakdsanaan Pilkada.Namun dilain sisi beberapa Tokoh Masyarakat Kecewa dengan kegiatan tersebut,dengan mengatakan, Berapa orang amungme yang telah di sediakan agar duduk dibirokrasi Pemerintahan.

Dari data yang ada pada bebetrapa sumber mengatakan,di Birokrasi pemerintahan orang amungme Kamoro bias mencapai 200 orang.sedangankan kursi lainnya di birokrasi di kuasai orang pendatang dari sulawesi dan jawa,serta sumatera dan papua lainnya.Kemudian Intelektual Amunme,theo deikme menagtakan 2 tahun terakhir,anak amungme yang lolos SMA hanya 2 orang. Mana mungkin kalau Propinsi ada Tanah ini akan dijual ke Suku lain. Ada beberapa masyarakat yang keluarganya korban saat deklasrasi papua tengah sebelumnya mengatakan meminta agar Tim sukses membayar kepala korban dari mereka yang telah meninggal sebelumnya dari konflik pemekaran.pkg

Exit mobile version