Mohon Tanggapan: surat dari Menteri Luar Nageri Inggris, Tuan David Miliband kepada Pemimpin Partai Oposisi dalam parlemen Inggris, Tuan David Cameron

Teman-teman yang terkasih,

Salam!

Di bawah ini adalah sebuah surat dari Menteri Luar Nageri Inggris, Tuan David Miliband kepada Pemimpin Partai Oposisi dalam parlemen Inggris, Tuan David Cameron, tentang kunjungan Pangeran Andrew (yang dikenal dengan Duke of York) ke BP West Papua (Proyek tangguh) pada tanggal 5 Maret 2008.  Mohon dibaca dengan seksama dan kirimkan kepada saya, Richard Samuelson, setiap komentar yang anda ingin sampaikan tentang kunjungan pangeran tersebut.

Kami secara khusus ingin mengetahui bila “kemanan yang disiapkan [oleh TNI] berlangsung tanpa  menimbulkan  ketegangan/kecemasan (dipihak masyarakat) dan militer menangani kunjungan tersebut dengan penuh perasaan sensitif (benar-benar menjaga/menghormati perasaan rakyat) dan melakukan upaya-upaya yang cukup panjang untuk memastikan kehadiran mereka (militer) seringan mungkin (tidak dalam jumlah yang dapat menegangkan/mencemaskan rakyat)”.

Pada waktu kunjungan Pangeran, kami menerima berita dari Biak dan Bintuni yang menyatakan bahwa TNI “mengancam akan menembak langsung ditempat” setiap orang Papua yang berusaha melakukan protes damai atau yang berusaha untuk mengambil foto dari pangeran. Kami juga diberitahu bahwa kehadiran TNI sangat besar  selama kunjungan tersebut.

Terima kasih,

Salam hangat,

Richard Samuelson

Free West Papua Campaign, Oxford, UK.

<http://www.freewestpapua.org/> www.freewestpapua.org

—————————————————————————-
Kantor Kementerian Luar Negeri Inggris
London SW1A 2AH
Dari Mentri Luar Negeri
12 April 2008
Referensi kami: 57616

The Rt Hon David Cameron MP
House of Commons,
London SW1A 0AA

David Yth,

Terima kasih atas surat anda tertanggal 18 Maret…. tentang kunjungan Duke of York ke Papua.

Kami menyadari laporan-laporan pelanggaran hak-hak asasi manusia di Papuan tetapi kondisi keterisolasian dari beberapa daerah di Papua menyebabkan kesulitan untuk mendapatkan gambaran yang nyata. Akan tetapi, kami sungguh-sungguh menginvestigasi beberapa laporan-laporam pelanggaran hak-hak asasi manusia di Papua dan kedutaan besar kami di Jakarta secara teratur mendiskusikan isu-isu HAM tersebut dengan pemerintah Indonesia. Situasi HAM di Indonesia telah berubah lebih baik dalam beberapa tahun terakhir dan kami menilai bahwa Presiden Yudhoyono sangat tulus dalam usaha-usahanya untuk
mendorong reformasi, termasuk didalamnya sektor keamanan.

Kami tidak mengetahui adanya laporan-laporan isu-isu HAM yang berhubungan dengan kunjungan Duke of York ke Papua.

Selama kunjungannya, the Duke of York didampingi sepanjang waktu oleh para pejabat kedutaan besar kami di Jakarta. Mereka menyatakan bahwa  kemanan yang disiapkan [oleh TNI] berlangsung tanpa menimbulkan ketegangan/kecemasan (dipihak masyarakat)  dan militer menangani kunjungan tersebut dengan penuh perasaan sensitif (benar-benar menjaga/menghormati perasaan rakyat) dan melakukan upaya-upaya yang cukup panjang untuk memastikan kehadiran mereka (militer) ser ingan mungkin (tidak dalam jumlah yang dapat menegangkan/mencemaskan rakyat) sementara pada saat yang sama menyediakan tingkat keamanan yang dapat diterima untuk sebuah kunjungan tingkat tinggi. Pejabat-pejabat kedutaan kami tidak menemukan bukti dari pernyataan-pernyataan tanpa bukti yang dibuat dalam surat konstituen anda, dan tidak menerima laporan-laporan seperti itu dari organisasi-organisasi hak-hak asasi manusia di lapangan di Papua.

Selama kunjungannya, Yang Mulia didampingi seluruh perjalanannya oleh Gubernur provinsi Papua Barat terpilih (beretnis Papua), Abraham Atururi. Perjalanan Yang Mulia secara bebas diikuti oleh sejumlah besar penduduk desa dan semua penduduk Saengga keluar untuk menyampaikan salam perpisahan. Duke of York  bertemu dengan banyak pendudu k lokal selama kunjungannya di Papua dan mendapatkan salam hangat.

Salam,

David

DAVID MILIBAND

Exit mobile version